Selasa, 29 Januari 2013

(D.I) Permasalahan Pada Windows XP


Berikut ini adalah beberapa tahapan booting pada Windows XP, dan di
tiap tahapan ini sering kali terdapat masalah yang mengakibatkan
kegagalan booting itu sendiri :

1. Initializing BIOS
–> jarang sekali ditemukan dan merupakan bencana terparah
Kalo initializing BIOS gagal:
–> efek: semua proses booting akan gagal, alias tidak bisa booting

–> sebab:
· Arus listrik (seperti terkena petir atau kejutan listrik lainnya)
· listrik sering tidak stabil (arus anik turun dan sering mati tiba tiba)
· mematikan komputer secara paksa ketika komputer sedang bekerja berat (misalnya matiin komputer waktu lagi format harddisk)
· sudah habis masa pakai

–> indikator:
· monitor tidak menampilkan apa apa (layar blank) walaupun lampu
indikator power supply pada motherboard nyala, fan prosesor bekerja, dan
hard disk juga aktif
· lampu indikator hard disk nyala terus terusan

–> solusi:
· pastikan dulu kalo bukan motherboard yang rusak, caranya ya harus di
testing satu per satu dengan komponen komputer lain yang dipastikan
masih bagus
· kalo dah jelas yang rusak adalah motherboard, cek dulu apakah ada
komponen yang hangus pada motherboard, kalo ya, tidak usah banyak
pikir, beli mainboard yang baru yang support degan processor yang
masih bagus
· kalo tidak ada yang hangus, bawa saja ketempat service komputer yang
berkualitas (kalo belum bisa/berani buat sendiri) dan suruh cek
mainboardnya, kalo yang rusak memang BIOS-nya, suruh ganti aja sama
yang lain yang compatible.
· kalo tukang servicenya tidak bisa / berani, tanya saja berapa kira
kira biaya perbaiki BIOS, kalo lebih murah beli motherboard baru, lebih
baik beli yang baru saja


2. Initializing Master Boot Record (MBR)
–> Dalam tahap ini BIOS memeriksa MBR dan memulai sekuens/urutan
booting, kalo rusak masih bisa diperbaiki/restore selama track 0, side
0, n sector 1 hard disk belum rusak/bad sector

Kalo initializing MBR gagal:
–> efek: proses booting GAGAL

–> sebab:
· virus (lagi lagi virus!!! )
· bad sector pada track 0, side 0, n sector 1 hard disk

–> indikator: muncul pesan “Missing Operating System” dan komputer tidak jalan lagi

–>solusi: recovery/tulis ulang MBR

Cara:
· save dulu file file yang dianggap penting dalam harddisk ke harddisk
lain kalo khawatir setelah eksperimen malah tambah parah atau sedang
dalam mode rajin n punya hard disk banyak free space (saran: pake live
CD Linux, yang udah pernah tes, yang paling bagus detect n
performancenya Ubuntu 9.04)
· Booting dengan CD instalasi Windows XP –> pilih Recovery console
atau Tekan R selama proses booting CD. Ketika sudah muncul recovery
console nya ketik fixmbr. Maka windows akan memperbaiki MBR yang rusak.
· pake Hiren’s boot CD juga bisa
· bisa juga dengan gandeng hard disk-nya ke komputer yang bagus
kemudian fix MBR-nya pake software, so tinggal klik klik tunggu dan
finish

3. Initializing Partition Boot Record (PBR)

–> Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan file booting yang dibutuhkan.
Kalo initializing PBR gagal:
–> efek: gagal booting

–> sebab:
· sama seperti pada MBR
· tidak adanya partisi yang aktif pada hard disk
· Pernah install OS Linux kemudian memaksa format ulang partisi nya pake non Linux

–> indikator:
· kalau gagal total: partisi tidak dikenali dan memunculkan pesan “Invalid Partition Table“
· kalau gagal sebagian: booting jalan terus, tapi tidak masuk ke dalam
Windows, bahkan tidak sampai ke blue screen sebelum log on.

–> solusi:
· save dulu file2 dalam hard disk ke harddisk lain kalo khawatir
setelah eksperimen malah tambah parah or sedang dalam mode rajin n
punya hard disk banyak free space (saran: pake live CD Linux, yang
udah pernah tes, yang paling bagus detect n performancenya Ubuntu
9.04)
· gunakan tools TestDisk dan pilih “Fix Partition Table” atau “Recover Deleted Partition“.
· kalo sudah pernah install Linux dan mau kembalikan system partisinya
kembali jadi system partisi Windows, gunakan live CD Linux untuk
memformatnya (partisi ext n swap-nya di hapus dulu) menjadi NTFS, baru
nanti serahkan pada CD install Windows XP sisanya (delete lagi baru
gabungin swap dengan mantan ext3 or ext4 tux OS Linux)
· kalo masih ada partisi yang unpartition space (padahal berdasarkan
ukurannya kita yakin dulunya itu partisi NTFS or FAT32), biarkan saja.
nanti pake saja software Active Partition Recovery Enterprise untuk
mengembalikannya seperti semula.

4. Initializing NTLoader
–> Pada tahap ini PBR mengaktifkan ntldr.exe yang bertugas me-load boot-manager boot.ini

Kalo Initializing NTLoader gagal:
–> efek: crash system n gagal booting

–> sebab:
· file NTLDR di drive C:\ corupt or terhapus, mau karena iseng2 (gila) ataupun gara2 kena virus hasilnya sama aja
· file NTLDR di drive C:\ ga ada sejak awal karena Windows XP nya di install di partisi selain C:\ (ke D:\ dst)

–> indikator: pesan error “NTLDR is missing”

–> solusi: copy kembali file ntdetect yang hilang
cara:
· masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) lalu ketik:
FIXBOOT
COPY D:\I386\NTLDR C:\
EXIT
nb: kalo drive CD/DVD bukan di D:\, maka disesuaikan aja. misalnya drive CD/DVD nya di G:\, maka comand nya jadi gini:
FIXBOOT
COPY G:\I386\NTLDR C:\
EXIT

· kalo pake Windows XP Dark Edition V.6 lebih gampang karena ada tool tux fix NTLDR, tinggal klik…beres tu masalah!

· kalo nge-instal OS Windows XP selain ke partisi C:\ (misalnya ke D:\ n
seterusnya) karena silap or sengaja or terpaksa or memang ga tau
aturan maen Windows XP, gitu selesai instal n masuk ke Windowsnya,
langsung copy-kan file NTLDR dkk (yang enggak dalam folder di partisi
system yang kita instal, misalnya D:\ dst) ke partisi C:\
· kalo penyebabnya virus, bersihkan dulu virusnya dari partisi system
(gandeng hard disk, scan pake antivirus, kalo ga detect, cari manual
file2 yang mencurigakan kemudian singkirkan selama-lamanya, yang ini
butuh pengalaman n pengetahuan yang banyak tentang file Windows XP)

5. Initializing Boot Menu
–> Pada tahap ini file boot.ini akan menampilkan menu boot, atau
dalam kondisi default user secara otomatis memilih Windows XP (kalau
belakangan kita nginstall software2 tertentu or operating system lain,
baru boot menu akan nampak)

Kalo initializing Initializing Boot Menu gagal:
–> efek: booting gagal

–> sebab:

· tidak ditemukannya file boot.ini
· virus
· experimen ngoprek file boot.ini di partisi system Windows XP (C:\) yang gagal
–> indikator: pesan error “Invalid boot.ini“

–> solusi: perbaiki/ganti file boot.ini
cara:
· masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) dan ketikkan bootcfg /rebuild.
· kalo penyebabnya virus, bersihkan dulu virusnya dari partisi system
(gandeng hard disk, scan pake antivirus, kalo ga detect, cari manual
file2 yang mencurigakan kemudian singkirkan selama-lamanya, yang ini
butuh pengalaman n pengetahuan yang banyak tentang file Windows XP)

6. Initializing NTdetect
–> Pada tahap ini semua komponen hardware yang terpasang diperiksa

Kalo Initializing NTdetect gagal:
–> efek: crash system n gagal booting

–> sebab:
· file NTDETECT.COM di drive C:\ corupt or terhapus, mau karena iseng2 (gila) ataupun gara2 kena virus hasilnya sama aja
· file NTDETECT.COM di drive C:\ ga ada sejak awal karena Windows XP nya di install di partisi selain C:\ (ke D:\ dst)
–> indikator: pesan error “NTLDR is missing” atau “Disk I/O Error, Error=0000 10000 NTdetect“

–> solusi: copy kembali file ntdetect yang hilang
cara:
· masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) lalu ketik:
FIXBOOT
COPY D:\I386\NTDETECT.COM C:\
EXIT
nb: kalo drive CD/DVD bukan di D:\, maka disesuaikan aja. misalnya drive CD/DVD nya di G:\, maka comand nya jadi gini:
FIXBOOT
COPY G:\I386\NTDETECT.COM C:\
EXIT

· kalo nge-instal OS Windows XP selain ke partisi C:\ (misalnya ke D:\ n
seterusnya) karena silap or sengaja or terpaksa or memang ga tau
aturan maen Windows XP, gitu selesai instal n masuk ke Windowsnya,
langsung copy-kan file NTDETECT.COM dkk (yang enggak dalam folder di
partisi system yang kita instal, misalnya D:\ dst) ke partisi C:\
· kalo penyebabnya virus, bersihkan dulu virusnya dari partisi system
(gandeng hard disk, scan pake antivirus, kalo ga detect, cari manual
file2 yang mencurigakan kemudian singkirkan selama-lamanya, yang ini
butuh pengalaman n pengetahuan yang banyak tentang file Windows XP)

7. Aktifasi Kernel/HAL
–> Pada tahap ini Kernel Windows dan Hardware Abstraction Layer (HAL) diaktifkan

Kalo initializing Aktifasi Kernel/HAL gagal:
–> efek: booting gagal (ga bisa masuk ke operating system/Windows XP)

–> sebab:
· CD install Windows XP nya ga bagus
· kalo nge-install Windows XP nya via flashdisk, berarti bootable flashdisk nya ga terformat dengan baik or flashdisknya lemah
· file boot.ini pada C:\ ga tersetting dengan benar, mau karena virus or gara2 gagal ngoprek

–> indikator:
· blue screen/BSOD (Blue Screen of Death)
· pesan error “Windows could not start because the following file is missing or corrupt: Windows\System32\Hal.dll”

–> solusi:
· Booting dengan CD instalasi Windows XP –> pilih Recovery console
atau Tekan R selama proses booting CD. Ketika sudah muncul recovery
console nya ketik ni:

ATTRIB -H -R -S C:\BOOT.INI
DEL C:\BOOT.INI
BOOTCFG /REBUILD
FIXBOOT
EXIT

· Booting dengan CD instalasi Windows XP –> pilih Recovery console
atau Tekan R selama proses booting CD. Ketika sudah muncul recovery
console nya ketik ni:

EXPAND D:\I386\HAL.DL_ C:\WINDOWS\SYSTEM32\HAL.DLL
EXPAND D:\I386\HAL.DL_ C:\WINDOWS\SERVICEPACKFILES\I386\HAL.DLL
EXIT

nb: kalo drive CD/DVD bukan di D:\, maka disesuaikan aja. misalnya drive CD/DVD nya di G:\, maka
comand nya jadi gini:

EXPAND G:\I386\HAL.DL_ C:\WINDOWS\SYSTEM32\HAL.DLL
EXPAND G:\I386\HAL.DL_ C:\WINDOWS\SERVICEPACKFILES\I386\HAL.DLL
EXIT

· Install ulang dengan CD Windows XP yang bagus
· kalo mau pake flash dish tux nge-install Windowns XP nya, format
bootable flashdisknya pake software “USB Multiboot 10″ aja, hasil
formating sangat bagus. selain itu gunakan aja flashdisk trancent,
jarang gagal hardware n transfer rate nya tinggi (udah banyak
pengalaman)

8. Aktivasi Driver
–> Pada tahap ini XP semua driver hardware yang dibutuhkan diaktifkan kemudian diberikan status activated dalam registry
Kalo Aktivasi Driver gagal:
–> efek: pesan eror sesekali

–> sebab:
· Driver yang diinstal ga/kurang compatible dengan hardwarenya
· RAM/memory udah kurang performancenya or terlalu sering kerja berat

–> indikator:
· pesan error “IRQ_LESS_OR_EQUAL“

–> solusi:
· Pada Windows XP, pilih Start>Run>ketik: gpedit.msc. kemudian di
User Configuration/Administrative>Templates/System>>. Right
click Code signing for Device>enable>ignore
· Uninstal driver yang rusak lewat safe mode Windows XP
· coba disable hardware yang error tersebut pada device manager. kalo perlu cabut aja hardwarenya

9. Initializing Kernel
–> Pada tahap ini ntloader menyerahkan kekuasan pemerintahan kepada kernel (otaknya) Windows XP

Kalo Initializing Kernel gagal:
–> efek: ga bisa masuk Windows
–> sebab: kernel corupt akibat system crash, kejutan listrik, or virus
–> indikator: Windows hang pada proses “Windows is Starting Up“
–> solusi: install ulang (gimana mau idup kalo otaknya ga ada?)

10. Mengaktifkan Services
–> Pada tahap ini service smss.exe , winlogon.exe, Isass.exe, services.exe, dll diaktifkan.
Kalo Aktivasi Services gagal:
–> efek:
· blue screen or pesan error yang ga jelas
· hank tiba tiba
· sebagian tidak menjadi masalah, malah lebih baik tidak aktif (tergantung kondisinya)
–> sebab:
· satu or lebih dari service2 tersebut udah rusak or corupt, bisa disebabkan oleh installasi yang kurang/ga baik
· kena virus
· service di non aktifkan secara manual atau menggunakan aplikasi tertentu
–> indikator:
· blue screen or pesan error yang ga jelas
· hank tiba tiba
· performance meningkat
–> solusi:
· kalau efeknya positif sebaiknya dibiarkan saja (beberapa service Windows memang sebaiknya di non aktifkan, tergantung kondisi)
· kalau efeknya buruk, cek apakah ada service yang semestinya aktif
malah menjadi tidak aktif (karena kecelakaan, sengaja, or eksperimen),
kalau ada, aktifkan kembali service yang dimaksud
· kalau memang terlalu takut dan tidak bisa di atasi dengan utility2
windows papan atas, install ulang aja Windows XP nya, daripada
menyebabkan kerontokan rambut

11. Login
–> Pada tahap ini windows meminta input nama n password pengguna
Kalo Login gagal:
–> efek: ga bisa masuk ke Windows XP, n kalo diliat orang…memalukan…
–> sebab: user name and/or password salah
–> indikator: pesan error “incorrect user name or password“
–> solusi:
· ulangi kembali memasukkan user dan password, yakinkan penggunaan
huruf besar, huruf kecil, angka, maupun sybol sesuai dengan user dan
password yang kita buat
· pastikan tombol “Caps lock” tidak aktif
· kalau tiba2 keyboard tidak respon, pastikan bahwa keyboard tidak
rusak, atau yang lebih konyol, ada tombol yang tenggelam or nyangkut
(udah pernah kejadian)
· kalau benar2 lupa password, waktu start up n sebelum ngisi password,
tekan Ctrl+Alt+Del+Del kemudian isi username nya “administrator” (ga
pake tanda petik) kemudian enter (password biarkan aja kosong) tux
masuk ke account Administrator. Langsung aja ubah password user yang
biasa kita pakai via Control Panel, or buat user baru dengan level
administrator biar bisa install program kemudian hapus user yang lama
(pastikan dulu ga ada data penting di may document nya user lama)

12. akhirnya Windows XP siap untuk digunakan. Tapi
tunggu dulu beberapa saat sampai lampu indikator hard disk tidak nyala
lagi, so beban memory ga bertumpuk-tumpuk.
NB: icon bulat2 yang saya pake disini ga selalu berarti tahapan
pengerjaan, tapi bisa juga berarti alternatif lain, namun tetap saya
urutkan berdasarkan prioritas

Minggu, 27 Januari 2013

(D.I) Cara menginstal scanner



Ø Pada posisi komputer sudah menyala, jika scanner di konekkan dengan komputer maka komputer mendeteksi ada device baru yang belum dikenal dengan ditandai munculnya gambar yang bertuliskan welcome to the found new hardware wizard. Disitu akan ada pilihan, anda pilih Yes, this time only kemudian next
Ø Pilih Install the software automatically ( Recommended )
Ø Sebelum klik next masukkan CD drivernya. Setalah memasukkan Cdnya dan klik next maka akan muncul gambar yang bertuliskan please select the best match for your hadware from the list below.
Ø Proses install akan berjalan secara otomotis, namun dalam tahapan tertentu kita diminta untuk mengisi nama User dan Organisasi. Dan pada Licencing Agreement pastikan kita menjawabnya dengan I Agree atau I Accept, yang artinya kita setuju untuk menginstall scanner tersebut.
Ø Setelah itu akan muncul gambar dengan tulisan completing the found new hadware wizard.
Ø Klik finish. Kemudian instalasi diproses dan setelah selesai akan muncul gambar congratulasion!
Ø Jika kita akan mencobanya, sebaiknya baca buku petunjuk atau User Manual, kita kita belum pernah tahu sebelumnya.
Cara scan image & teks
Caranya adalah sebagai berikut :
Ø Pastikan scanner terinstall dengan sempurna dan konek dengan komputer.
Ø Cara yang mudah untuk scan image atau Teks yaitu melalui bantuan Microsoft Word.
Ø Pada lembar kerja Ms. Word Klik Menu Insert – Pictures – From Scanner Or Camera
Ø Akan muncul Scan Gear, atau kotak dialog scan
Ø Buka cover atau penutp scanner dan letakkan Gambar/Teks yang akan kita scan, pastikan tidak terbalik.
Ø Setelah posisi OK, tutup cover tersebut.
Ø Pada Scan Gear, kita klik Preview untuk melihat Image/gambar/teks yang akan kita scan. Sebelum kita menentukan apakah seluruhnya atau hanya sebagian saja yang akan kita scan. Yaitu dengan fasilitas Crop pada scan gear tersebut.
Ø Jika sudah, mulai men-scan dengan meng-klik tombol Scan.
Ø Jika proses scan sudah selesai, secara otomatis hasil scan akan masuk sebagai file baru di Ms. Word.
Ø Langkah selanjutnya akan Menyimpan hasil scan. Apakah tetap dalam File doc, atau pindah ke bmp, jpg atau lainya. Tergantung keinginan kita.

Jumat, 25 Januari 2013


Troubleshooting komputer (DW)


Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).

Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.

2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih

Kode Beep pada BIOS (DW)

Kali ini blitari akan berbagi tips dan trik arti dari kode beep bios, kode beep ini dapat di gunakan untuk mengetahui bagaimana keada'an komputer kita dan kerusakan apa yang terjadi pada komputer.
Saat kita menyalakan PC pertama kali, chip BIOS akan melakukan checking terhadap seluruh hardware sebelum booting dilanjutkan untuk menjalankan operating system. Jika terdapat error atau kerusakan salah satu hardware, maka BIOS akan membunyikan kode beep (BIOS beep). Kode ini dihasilkan dari sebuah speaker kecil atau buzzer yang menancap di salah satu soket pada motherboard. 
Kode berupa bunyi beep ini sebenarnya memiliki arti tertentu seperti kode morse. Banyak pengguna komputer awam tidak mengerti maksud kode ini. Nah, berikut ini saya sharing mengenai arti berbagai kode beep yang bisa bermanfaat untuk mendeteksi sejak dini kemungkinan kerusakan hardware komputer kita. Saya juga berikan solusi praktis untuk mengatasinya jika masih memungkinkan. Solusi setiap problem berlaku untuk semua kode yang sama. 
Kode beep ini berbeda antara chipset BIOS satu dengan yang lain. Untuk mengetahui chipset BIOS apa pada komputer kita, silahkan lihat notifikasi yang muncul pada pojok atas monitor saat melakukan booting pertamakali. Nama BIOSnya tampil di sana.

AMI-BIOS
  • Beep 1x – RAM (memory) rusak atau tidak terpasang dengan benar. Solusinya, lepaskan RAM lalu bersihkan alur PCB pada kaki RAM menggunakan penghapus dan pasang kembali. Jika masalah berlanjut, coba cari pinjaman RAM yang sesuai sebelum membeli yang baru.
  • Beep 2 x – RAM bermasalah (Memory Parity Error in first 64KB block)
  • Beep 3 x – RAM bermasalah (Memory Read/Write Error in first 64KB block)
  • Beep 4 x – Motherboard bermasalah. Motherboard timer tidak berfungsi dan kemungkinan perlu diganti.
  • Beep 5 x – Processor bermasalah. Perlu diganti.
  • Beep 6 x – Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar. Cek soket keyboard yang menancap pada bagian belakang casing. Jika masalah berlanjut, gantilah keyboard. Soket keyboard dari jenis PS-2 lebih rawan rusak daripada jenis USB.
  • Beep 7 x – Processor bermasalah (Processor Exception Interrupt Error), perlu diganti.
  • Beep 8 x – Graphic card (VGA) rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot. Solusinya sama dengan masalah RAM di atas.
  • Beep 9 x – BIOS/Motherboard bermasalah (ROM checksum Error ). Perlu mengganti chipset BIOS atau motherboard.
  • Beep 10 x – Motherboard bermasalah (CMOS shutdown Read/Write error). Kemungkinan perlu penggantian motherboard.
  • Beep 11 x – Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard. Biasanya kalau baterai tidak terpasang dengan benar, seringkali dayanya sudah habis. Solusinya belikan baterai CMOS yang baru.
Award-BIOS
  • Beep 1x panjang terus menerus : RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar.
  • Beep 1x panjang, 1x pendek : Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
  • Beep 1x panjang, 2x pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar
  • Beep 1x panjang, 3x pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
  • Beep 1x panjang, 9x pendek : Ada masalah dengan Bios / Bios rusak. Terus terang untuk kasus ini solusinya susah. Karena kita harus membelikan chipset BIOS baru yang spesifikasinya sama, dan itu sulit didapat. Beruntunglah jika Anda bisa mendapatkan chipset bekas kanibal.
    Beep pendek tak terputus : Ada masalah dengan tegangan dari power supply unit (PSU). Jika komputer Anda mengalami masalah seperti ini, segera matikan komputer dan jangan mencoba menyalakan kembali karena beresiko kerusakan fisik (terbakarnya) komponen motherboard. Solusinya, belikan PSU yang baru.
Ada 2 kode beep utama untuk Award BIOS:
  • 1x beep panjang dan 2x beep pendek – Video error, VGA bermasalah. Periksa posisi VGA card.
  • 2x beep pendek – Non-Fatal Error. Periksa posisi RAM dan kondisi komponen yang lain.
Phoenix-BIOS
Kode beep Phoenix – Award BIOS berupa serangkaian bunyi beep yang dipisahkan oleh pause. Contohnya: beep — beep beep — beep — beep beep artinya 1-2-1-2
  • Beep 1 – 1 – 4 – BIOS mengalami kerusakan.
  • Beep 1 – 2 – 1 – Motherboard rusak.
  • Beep 1 – 3 – 1 – Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar.
  • Beep 3 – 1 – 1 – Motherboard rusak
  • Beep 3 – 3 – 4 – Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.
  • Beep 1 – 1 – 4 – 1 – Processor bermasalah (Cache Error)
  • Beep 1 – 2 – 2 – 3 – Baterai CMOS minta diganti/BIOS bermasalah (BIOS ROM Checksum)
  • Beep 1 – 3 – 1 – 1 – DRAM Refresh Test
  • Beep 1 – 3 – 1 – 3 – Keyboard controller test
  • Beep 1 – 3 – 4 – 1 – RAM bermasalah (RAM Failure on address line xxxx). Cek memory
  • Beep 1 – 3 – 4 – 3 – RAM bermasalah (RAM Failure on data bits xxxx of low byte of memory bus)
  • Beep 1 – 4 – 1 – 1 – RAM bermasalah (RAM Failure on data bits xxxx of high byte of memory bus)
  • Beep 2 – 1 – 2 – 3 – ROM copyright notice
  • Beep 2 – 2 – 3 – 1 – Test for unexpected interrupts


Motherboard adalah komponen komputer tempat kita menancapkan atau memasangkan komponen-komponen komputer lainnya seperti processor, video card, sound card, hard disk, dan lain sebagainya. Motherboard berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen-komponen komputer tersebut agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Setiap motherboard memiliki spesifikasi-nya masing-masing, spesifikasi seperti processor apa yang didukungnya dan berapa kapasitas maksimal RAM yang didukung oleh motherboard tersebut.
Processor
Jika sebuah komputer diibaratkan sebagai seorang manusia, maka processor adalah otak manusia tersebut. Processor atau CPU (Central Processing Unit) adalah sebuah komponen komputer yang bertugas untuk mengeksekusi instruksi atau melakukan perhitungan-perhitungan. Sebelum membeli sebuah processor kalian harus mencari tahu terlebih dahulu socket processor apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah socket AM2, socket LGA 775, atau lain sebagainya.
RAM
RAM adalah singkatan dari Random Access Memory, yaitu sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dari suatu program yang sedang kita jalankan dan data-data tersebut bisa diakses secara acak atau random. Sebelum membeli sebuah RAM kalian harus mencari tahu terlebih dahulu slot RAM apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah SDRAM, DDR, DDR2, atau lain sebagainya.
Video Card
Video card ini adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menghasilkan output gambar untuk ditampilkan di monitor. Sebelum membeli sebuah video card, kalian harus mencari tahu terlebih dahulu slot video card apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah slot PCI, AGP, PCI-X, PCI Express, atau lain sebagainya.
Sound Card
Sound card adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menghasilkan suara dan menyediakan port-port inputan dan outputan. Sound card biasanya telah disediakan secara onboard di motherboard-motherboard baru yang ada di pasaran saat ini, jadi kalian tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk membeli sebuah sound card.
Hard Disk
Hard disk adalah komponen komputer tempat kita menyimpan data. Semakin besar kapasitas hard disk yang kita miliki di komputer kita maka semakin banyak juga data yang bisa kita simpan di komputer kita tersebut. Sebelum membeli hard disk kalian harus mencari tahu terlebih dahulu interface hard disk apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah IDE, SCSI, SATA, atau lain sebagainya.
Optical Disc Drive
Walaupun tanpa sebuah optical disc drive komputer kita bisa nyala atau berfungsi, tetapi rasanya tanpa komponen komputer yang satu ini komputer kita seperti terisolasi dari dunia luar, terisolasi dari dunia luar maksudnya kita akan kesulitan jika suatu saat ingin meng-copy data, meng-install program, menonton film VCD atau DVD, yang semuanya tersimpan di dalam sebuah keping CD atau DVD. Optical Disc Drive ini bisa berupa CD-ROM, DVD-ROM, DVD-RW, Blue-Ray, atau lain sebagainya. Sebelum membeli sebuah optical disk drive kalian harus mencari tahu dulu interface apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah IDE, SATA, atau lain sebagainya.
Monitor
Monitor adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang di-output dari video card. Monitor komputer yang banyak tersedia di pasaran saat ini adalah monitor CRT (monitor tabung) dan monitor LCD, namun saat ini kebanyakan orang-orang lebih memilih menggunakan monitor LCD (terutama di kantor-kantor) karena monitor LCD ini selain tampilannya lebih modern, juga memiliki kelebihan lainnya yaitu hemat space dan hemat listrik.
Keyboard
Keyboard adalah sebuah komponen komputer inputan yang berfungsi sebagai alat untuk mengetikkan sesuatu. Selain keyboard standard, keyboard komputer saat ini memiliki model bermacam-macam, seperti keyboard mini, keyboard fleksibel yang bisa dilipat, keyboard wireless yang menggunakan bluetooth, dan lain sebagainya.
Mouse
Mouse adalah komponen komputer inputan yang berfungsi untuk menggerakan cursor di layar monitor kita dan untuk meng-klik sesuatu seperti tombol-tombol di sebuah program aplikasi. Mouse juga bermacam-macam modelnya, ada mouse standard, mouse untuk keperluan gaming, mouse wireless yang menggunakan bluetooth, dan lain sebagainya.
Power Supply
Ibarat sebuah mobil yang tidak bisa berjalan jika tidak memiliki bahan bakar, maka sebuah komputer pun tidak akan bisa nyala atau berfungsi jika tidak memiliki power supply atau PSU (Power Supply Unit) ini. Power supply adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen komputer lainnya seperti motherboard, hard disk, optical disk drive, dan lain sebagainya.
Casing
Casing komputer adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi sebagai tempat kita meletakkan atau menempelkan motherboard, power supply, optical disc drive, hard disk, dan lain sebagainya. Casing komputer ini dibedakan berdasarkan ukurannya yang sering disebut juga sebagai form factor (seperti ATX dan Micro ATX) dimana form factor ini mengacu kepada form factor motherboard yang didukungnya.

Selasa, 22 Januari 2013

(D.I) Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC



Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
  • POST (Power-On Self-Test)
  • Diagnosa umum (routine)
  • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
  • Kode kesalahan   : dua sampai lima digit angka
  • Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
    pesan yang menunjukkan problemnya)
  • Kode beep             : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
  1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
  2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
  3. Tes Timer 1: Timer 1  8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,   pengecekan pada pencacah.
  4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
  5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
  6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
  7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan  stack-stack kesalahan interupsi.
  8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
  9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
  10. Tes DRAM di atas 16KB:  pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
  11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
  12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
  2. Test 2 (Extended System):  cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah  c-h)
  3. Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah  i)
  4. Test 4 (Memory):  cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah  j)
  5. Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
    hard disk (langkah  l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
  1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
  2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
  3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
  4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1.  Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang  mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
  • ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
  • ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
  • ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
  • ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
  • ‹ Cek semua daughter board  atau card yang terpasang pada slot
    I/O
  • ‹ Cek sambungan saklar reset
  • ‹ Cek posisi kunci keyboard
  • ‹ Cek semua IC yang terpasang
  • ‹ Cek disket boot di drive A
  • ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b).  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal  I/O CH RDY dan  I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
  • Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
  • Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
  • Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
    jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin  14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
  • 83-Key PC Keyboard
  • 84-Key AT Keyboard
  • 84-Key Space-Saving Keyboard
  • 101-Key Keyboard
  • Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
  • Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
  • Kode karakter dari  setiap karakter penutup kunci
  • Kuncinya kode pembacaan
  • Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
  • tersumbat kotoran
  • per atau plat saklarnya lemah
  • jalurnya putus
  • rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
  • melepas penutup kunci
  • membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
  • memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
  • menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
  • Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
  • Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
  • Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
  • Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
  • Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
  • Keyboard tidak beroperasi penuh
  • Beberapa kunci tidak berfungsi
  • Kunci rusak atau tertekan
  • Kerusakan interface keyboard
  • Kerusakan konektor keyboard
  • Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.